Dari Abu Hurairah r.a,
ujarnya : ketika orang-orang Habsyi bermain tombak di hadapan Rasulullah saw,
tiba-tiba datang Umar bin Khattab r.a lalu ia mengambil batu-batu kecil dan
mereka dilontari dengan batu-batu tersebut. Rasulullah saw bersabda : “ biarkanlah
mereka bermain hai Umar” . HR. Bukhari (Jurnal al-afkar vol.III No.1,april 2015)
Dengan
demikian bermainpun diperkenankan dalam ajaran islam, karena diperlukan dalam
kehidupan manusia untuk memperoleh kesenangan. Tetapi, manusia tidak boleh
melalaikan diri dan menyia-nyiakan waktu dalam bermain. Zaman sekarang,
anak-anak sudah banyak yang tak mengetahui atau bahkan tak ingin tahu apa itu
permainan tradisional. Mereka menganggap permainan tradisional adalah permainan
yang kuno. Zaman dimana kebanyakan orang menyebut dengan Zaman now ini lebih
banyak memanfaatkan teknologi, sampai anak-anak yang seharusnya memainkan
permainan tradisional bersama teman-temannya malah sekarang asyik sendiri
bermain gadget. Akibatnya, mereka menjadi kurang bergerak karena hanya duduk
dan memandangi gadget. Kurang bergaul dengan teman di sekitar juga menjadi
salah satu akibat karena mereka merasa nyaman dengan bermain gadget di rumah.
Melihat
keadaan seperti itu, panitia Kelas Inspirasi Trenggalek #4 memiliki ide untuk
menjadikan permainan tradisional menjadi wajib dimainkan dalam pelaksanaan Kelas
Inspirasi Trenggalek #4. Sabtu, 31 Maret 2018 Kelas Inspirasi Trenggalek #4 ini
mengambil zona inspirasi di kecamatan watulimo. Watulimo dijadikan sebagai zona
inspirasi karena Watulimo memiliki daya tarik wisata trenggalek, selain itu memang karena pada Kelas Inspirasi #4 ini
mengambil tema “mengukir mimpi anak
pesisir”, dan Watulimo merupakan salah satu daerah pesisir di Trenggalek.
Ketika
istirahat, kita bermain permainan tradisional di lapangan. Para relawan, serta
anak-anak terlihat sangat menikmati permainan kucing dan tikus di lapangan yang
bisa di bilang tidak begitu luas. Fasilitator dan relawan asyik
bermain dengan siswa-siswi disana. Karena terlalu asyiknya mereka bermain
permainan tradisional, mereka sampai lupa kalau mereka sudah dewasa. Wkwkw.
Mereka juga telah melupakan apa profesi mereka ketika itu, mereka terlihat
ikhlas menghibur dan bermain dengan anak-anak. Para relawan mungkin juga
merindukan masa kecil mereka yang pada zaman mereka kecil dulu masih banyak
bermain permainan tradisional, bukan bermain gadget seperti kebanyakan anak zaman now. Naaahh.. di Kelas Inspirasi
Trenggalek #4 inilah mereka bisa mengobati rindu mereka dengan permainan
tradisional.
Guru-guru melihat
keseruan kami dari kantor dan sesekali melihat dan mendekat. Dalam hati aku
yakin, guru-guru pun ada keinginan untuk bermain bersama kami, hanya saja
terhalang beberapa faktor, makanya mereka melihat saja dengan tersenyum manja.
Hhhh. Aku juga yakin, Bapak Ibu guru
akan bahagia ketika melihat kita bahagia. Heheee..
Saat itu cuaca bisa di
bilang plin plan, sesekali hujan deras, lalu cuaca panas lagi, kemudian langit
mulai mendung dan hujan turun lagi. Karena itu, membuat lapangan tempat bermain
basah dan tergenang air. Berlari, mengejar, teriak, berputar, dilakukan untuk
memenangkan permainan. Ada juga yang saking semangatnya untuk menang, ada siswa
sampai terpeleset dan terjatuh. Tapi dia langsung bangkit dan tak memikirkan
luka yang ada di kakinya, luka itu terlihat berdarah karena memang celana anak
SD pendek. Terlihat pringisan memang,
tapi dia tidak nangis (mungkin kalo nangis dia malu. Hehe). Kasihan juga
melihat anak itu, tapi ketika disuruh berhenti dia tetap ingin bermain.
Yaaa..sudah akhirnya kita bermain lagi sampai bel tanda masuk kelas lah yang
membuat kita berhenti bermain dan kembali ke kelas.
Tak banyak memang permainan tradisional yang bisa kita
mainkan karena keterbatasan waktu, tapi itu sudah membuat
semua bahagia. Tak ada siswa atau siapapun yang terlihat murung saat itu. 1
fasilitator yang pusing mikir kesuksesan acara pun ikut bermain dan senang saat
itu. :-D Memang rasa bahagia tak bisa disembunyikan, terlihat dari raut wajah
para relawan, siswa-siswi, serta guru yang terlihat ceria dan tampak senyum
manis di bibir mereka. Aiiiiihhh..:d Perlu diketahui juga kalau bermain
permainan tradisional selain menimbulkan rasa bahagia, juga memiliki banyak
manfaat untuk anak-anak. Diantaranya melatih anak untuk kerjasama,
mengembangkan sikap empati anak, melatih menaati peraturan, melatih kepekaan
untuk menghargai sesama teman, dan juga agar anak bisa berinteraksi dengan
lingkungan sekitar, dan masih banyak lagi manfaat yang lain.
Sering ketika anak sedang bermain game di gadgetnya setiap
akan kalah, mereka malah me-reset dan
mulai dari awal lagi. Ini ni.. ini.. justru ini tak melatih kesabaran dan tidak
menaati peraturan. Bagaimana pun, permainan tradisional memang harus tetap
dimainkan oleh anak-anak. Selain untuk mendapatkan banyak manfaat, juga agar
tidak punah. Yaa.. mungkin salah satu cara agar anak-anak mengenal permainan
tradisional adalah lewat sekolah, seperti yang dilakukan Kelas Inspirasi
Trenggalek #4 ini.. (April)
SIMPAN GADGETMU !! AYO
BERMAIN PERMAINAN TRADISIONAL !!
0 komentar:
Posting Komentar